![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIBWW2wUj577YdWZ-aWWydr8HMKhu0dMVcbjzVDQXDd_2OnNJyLxHSWYxogW-W-asqF1mVoHF7owejFoHV3oslWgncrNe2g5C17EaBvwMrv_A-SG3mQAyupAkQYWOUZKb7Xv80ibc4X5I/s1600/Assassin+Creed+(the+secret+crusade)+blog+ok.jpg)
Judui :
Assassin’s Creed: The Secret Crusade
Penulis : Oliver
Bowden
Penerbit : Ufuk
Publishing House
Penerjemah : Melody Violine
Penerjemah : Melody Violine
Terbit : 2011
(versi asli) Cetakan 1, Juni 2012 (Versi bahasa Indonesia)
Tebal : 511
halaman
Harga : Rp 74.900,00
Novel ini menceritakan tentang AltaÏr Ib’n
La’Ahad, salah seorang Assassin terhebat
di masanya. Cerita perjalanan AltaÏr diangkat dari Jurnal Niccoló Polo, Ayah Marco Polo. Cerita hidup
AltaÏr dikisahkan pertama kali dalam novel ini.
Novel ini
menceritakan tentang misi AltaÏr untuk merebut pusaka yang berada di tangan templar, musuh para assassin. Ia ditemani oleh malik dan
adiknya, Kadar. Karena kecerobohan dan keangkuhannya, misi tersebut gagal dan
AltaÏr haru melihat Malik dan Kadar dibunuh didepannya oleh Robert De Sable,
Grand Master Templar pada saat yang sedang menjaga pusaka tersebut. Kembali
dengan luka fisik dan luka batin, AltaÏr menceritakan kegagalan misinya kepada
Al-Mualim, Gurunya dan pemimpin para assassin.
Ketika ia menceritakan semua kejadiannya kepada Al-Mualim, Malik kembali dengan
keadaan lusuh dan kehilangan satu tangan memegang pusaka yang diincar oleh
AltaÏr. Malik menceritakan bahwa kecerobohan AltaÏr membuat ia kehilangan
adiknya dan tangannya. Al-mualim sangat marah kepada AltaÏr. Sebagai
hukumannya, pangkat AltaÏr sebagai tangan kanan Al-Mualim dicabut, pangkatnya
dijadikan assassin pemula, dan dia diberi sembilan nama untuk dibunuh sebagai
pengampunannya. Di antara sembilan nama itu, terdapat nama Robert de Sable.
Satu demi
satu nama yang ada pada daftar sembilan nama itu dibunuh oleh AltaÏr. Ia merasa
bahwa ada hubungan antara orang-orang yang ada di daftar itu, Al-Mualim
menceritakan bahwa meraka adalah templar.
Ketika AltaÏr mencapai nama terakhir pada daftar itu, yaitu Robert de Sable.
Kabarnya ia sedang berada di Yerusalem untuk menghadiri sebuah pemakaman.
Tetapi, Ezio menyadari itu sebuah jebakan, Robert yang sedang berada di
Yerusalem ternyata seorang wanita bernama Maria yang menyamar sebagai Robert.
Setelah
mendapat informasi bahwa Robert yang “asli” berada di Arsuf. AltaÏr langsung
menuju ke sana dan memburu Robert dan berhasil membunuhnya. Di menit-menit
terakhir Robert, ia berkata bahwa nama-nama yang berada di daftar AltaÏr bukan
sembilan, melainkan sepuluh. Saat AltaÏr bertanya siapa orang terakhir
tersebut, Ia menjawab bahwa orang terakhirnya adalah Al-Mualim. Bercampur
dengan rasa bingung dan ingin tahu kebenaran, AltaÏr berkelana kembali ke
Masyaf. Di Masyaf, AltaÏr merasa ada sesuatu yang aneh, seluruh penduduk di Masyaf
bersifat kaku dan tidak ramah seperti biasanya. AltaÏr berlari menuju benteng assassin untuk menemui Al-Mualim. Ketika
di dalam benteng , AltaÏr menemukan bahwa Al-Mualim sedang menggemgam sebuah
bola yang bersinar, yaitu pusaka yang didapatkan dari Yerusalam yang bernama
Apel Eden. Al-Mualim telah menggunakan Apel Eden untuk mengendalikan seluruh
penduduk Masyaf untuk menjadi budaknya. Dengan rasa keterpaksaan, AltaÏr
membunuh Al-Mualim dan seluruh penduduk Masyaf kembali normal, tidak
dikendalikan lagi oleh hipnotis Al-Mualim. Al-Mualim adalah seorang
pengkhianat, Ia mengkhianati Ordo Assassin.
AltaÏr
pun menjadi pemimpin para assassin,
menggantikan Al-Mualim. AltaÏr mempunyai misi untuk menghancurkan Templar
sampai akar-akarnya. AltaÏr berkelana menuju Siprus, yang telah menjadi sarang
Templar setelah kematian Robert.
Altair
berhasil menyelesaikan misinya. Namun, ia bertemu kembali dengan wanita yang
pernah menyamar menjadi Robert de Sable. Mereka jatuh cinta dan Maria
mengkhianati Templar dan menjadi seorang Assassin. Tidak lama kemuadia mereka
pun menikah.
Ia merasa
bahwa kekuatan Apel Eden ini harius disembunyikan. Ia menguncinya di sebulah
ruangan rahasia yang berada di dalam benteng Assassin di Masyaf, dan Kuncinya
di belah menjadi lima dan diberi ke Niccoló Polo untuk disembunyikan.
Dalam
novel ini, ceritanya diceritakan secara detail, menyeluruh, dan historis.
Selain itu, ceritanya sendiri yang sangat menarik membuat pembaca ingin terus
membaca hingga mengeahui akhir kisah ini. Kelemahannya mungkin karena ini novel
terjemahan, mungkin ada beberapa kata yang dipakai tidak cocok.
Jadi , Seri Tentang kisah Master Assassins Yaitu Sang Altair Ibn La'Ahad Sangat menarik untuk di baca terutama untuk kalangan pecinta Assassins Creed Dan Juga Game nya .
![](http://3.bp.blogspot.com/-lK9tLJtqw6Q/T191mlhIt4I/AAAAAAAABr8/vMZC6a1IFsM/s320/assassins-creed-assassin-vs-crusader-1036.jpg)
No comments:
Post a Comment
Please Leave A Comment From This Article :
1.POLITE
2.NO SARA
3.APPROPRIATE WITH THE TOPIC OR ARTICLE'S
Thank You For Read This Article & Visit Back Next Time